Minggu, 07 Juli 2013

Hati-Hati, WeChat Dimanfaatkan untuk Kejahatan!

Pengadilan di Beijing, Cina pekan ini mengimbau masyarakatnya pengguna aplikasi messaging WeChat agar lebih berhati-hati lagi. Sebab, salah satu fitur populer di WeChat telah menyebabkan beberapa tindak pidana termasuk pemerkosaan di Cina.
wechat 2
Salah satu fungsi dalam WeChat tersebut, memungkinkan pengguna dapat menemukan pengguna WeChat lain yang berada dalam jarak 1.000 meter. Satu pengguna (tersangka) hanya perlu merekam posisinya sendiri dengan jarak dari user lain. Sederhananya, si tersangka berpindah-pindah dari posisinya, lalu mencatat jarak yang sesuai dengan posisi target. Itu dilakukan melalui beberapa perhitungan geometris sederhana untuk mengidentifikasi koordinat posisi target.
“Laporan ini juga dilakukan beberapa tes lapangan dan membuktikan bahwa metode ini memungkinkan dapat menemukan pengguna lain. Hal ini didasari pada pengetahuan geometri sederhana yang bertujuan untuk menentukan titik persimpangan,” kata Wang, profesor matematika dari Beijing Normal University.
Wang mengatakan, metode ini hanya dapat dilakukan kepada target yang berada di beberapa lokasi tertentu, seperti kantor, rumah, restoran, dan lokasi-lokasi lainnya. Di lokasi-lokasi itu, umumnya pengguna tidak berpindah-pindah tempat dalam melakukan aktivitas chatting.
Seperti dilaporkan media online lokal, Netease, terdapat 49 tindak kejahatan di Cina dengan modus awalnya menggunakan fitur WeChat selama beberapa bulan terakhir ini. Sebanyak 24 kasus dari tindak kriminal tersebut merupakan kasus pemerkosaan. Sementara kasus lainnya, yakni pemerasan, pencopetan, bahkan perampokan.
Seorang pria di Provinsi Zhejian misalnya yang telah memperkosa tujuh orang gadis berusia 17-an. Ia berkenalan dengan tujuh remaja perempuan melalui WeChat. Kemudian setelah mengidentifikasi lokasi kenalannya, pria tersebut dengan berbagai cara pendekatan, lalu memperkosanya.
Dalam laporan tersebut juga mencatat, polisi di wilayah Shenzen telah menindak kasus prostitusi terorganisir yang dilakukan dengan metode fitur WeChat tersebut. Para pelaku kriminal mengambil keuntungan dari fitur pencarian WeChat dengan menawarkan jasa di situs web layanan prostitusi.
Diharapkan para pengguna WeChat khususnya kaum perempuan agar lebih berhati-hati lagi. Fitur pencarian tersebut dapat dimatikan untuk melindungi informasi pribadi beredar luas ke publik.
Saat ini, jumlah total pengguna aplikasi chatting buatan perusahaan internet Cina, Tencent itu telah mencapai 450 juta. Dari total tersebut, 70 juta pengguna di antaranya berada di luar wilayah Cina yang tersebar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Sumber