Selasa, 15 Januari 2013

Penjualan Nokia Asha Dua Kali Lipat dari Nokia Lumia


Menjelang pengumuman laporan keuangan kuartal empat 2012, Nokia menyampaikan kepada para investornya untuk bersiap-siap dengan hasil yang ternyata melampaui harapan. Alasan dari kejutan tersebut antara lain karena performa yang kuat dari divisi Nokia Devices & Services pada umumnya serta perkembangan dari penjualan Lumia pada khususnya, serta alasan lain yang cukup mengejutkan, yakni dari penjualan jajaran keluarga Asha.



Menurut pengumuman dari Nokia, pada Q4 2012, pengapalan smartphone Asha mencapai 9.3 juta unit, dimana jajaran Lumia hanya terjual 4.4 juta unit pada waktu yang sama. Hal tersebut berarti jumlah pengapalan Asha lebih dari 2x lipat dari jumlah pengapalan Lumia! Jumlah tersebut juga hampir 50% dibanding pengapalan Asha pada Q3 yang berjumlah 6.5 juta unit.
Asha nampaknya berhasil mendapat tanggapan positif dari pasar. Dengan spesifikasi yang termasuk standar dengan fungsi terbatas dan OS simpel dari Series 40, Asha yang sudah menghadirkan layar sentuh multitouch berhasil mendapat pasarnya sendiri di tengah pasar yang didominasi oleh Android dan BlackBerry. Jajaran Lumia sendiri mengalami persaingan yang cukup ketat di kelas high-end karena memiliki kompetitor yang juga tak bisa dipandang remeh.
Menurut analis Tavis McCourt, Nokia Asha bisa diterima di banyak negara, termasuk China yang lebih banyak memilih Android dan Indonesia yang lebih memilih BlackBerry. Di kedua negara tersebut brand Nokia sangat kuat dan piranti yang dijalankan dengan OS Symbian juga memiliki angka penjualan yang bagus. Negara-negara seperti India, Eropa Timur, Afrika dan Amerika Latin adalah negara-negara yang bisa memberikan kesempatan besar untuk kesuksesan Asha, meskipun Android juga berkembang sangat pesat.
McCourt juga menyatakan bahwa perkembangan penjualan Asha dari Q3 ke Q4 sangat impresif, namun Nokia memiliki sejarah dalam volume pengapalan yang besar di pasar negara berkembang di Q4 didahului dengan kuartal pertama yang lemah. Jadi untuk saat ini masih sedikit terlalu awal untuk menyatakan kemenangan Nokia melawan kompetitornya dari smartphone yang dijalankan dengan Android low-end di pasar negara berkembang.

SUMBER