Rabu, 03 Oktober 2012

Hacker Ternama Dan aksi Berani Mereka

Hacker tidak berusaha keras untuk menjadi pusat perhatian. Namun setelah John T. Draper menemukan cara untuk melakukan panggilan jarak jauh secara gratis pada tahun 1972, ia menjadi mega bintang di kalangan hacker yang kelak akan berkembang.

Draper menemukan bahwa jika ia dapat meniup alat penerima pada teleponnya menggunakan peluit mainan dari sereal Captain Crunch, ia bisa mendapatkan akses komunikasi jarak jauh secara gratis. Peluit ini mengeluarkan nada 2.600 hertz yang memungkinkan Draper untuk mengakses sistem otorisasi internal perusahaan telepon tersebut. Tidak heran jika Draper langsung dijuluki “Captain Crunch.”

Tidak semua hacker menggunakan keahlian mereka untuk keburukan, namun bisa dikatakan jika Kevin Mitnick tidak bermaksud untuk menolong sesama. Departemen Kehakiman AS pernah menjuluki Kevin Mitnick sebagai “pelaku kriminal komputer paling dicari dalam sejarah AS.” FBI juga menampilkan dirinya pada poster “Paling Dicari”.





Dan dengan alasan yang baik. Mitnick, yang (ironisnya!) kini memiliki perusahaan jasa keamanan internetnya sendiri, menggunakan keahliannya yang luar biasa untuk membobol database departemen kendaraan bermotor California dan berdasarkan Wired, “beberapa kali mengendalikan switching hub telepon New York dan California dari jarak jauh.” Beberapa pihak percaya bahwa Mitnick membobol sistem komputer milik NORAD (yang mendasari “War Games”) Mitnick menolak tuduhan itu.


Anda tahu bagaimana beberapa stasiun radio suka memberikan hadiah kepada penelepon secara acak? Kevin Poulson menemukan cara untuk memastikan bahwa ia sangat beruntung saat KIIS-FM Los Angeles memberikan hadiah sebuah mobil Porsche untuk penelpon ke-102. Poulson dan teman-temannya membobol jalur telepon stasiun radio tersebut, memutus semua panggilan masuk dan, simsalabim, dia menang. Poulson akhirnya masuk penjara setelah muncul dalam tayangan “Unsolved Mysteries.”




Saat masih berusia 16 tahun, Jonathan James menjadi remaja pertama yang dipenjara karena hacking. Seperti hacker yang berusia lebih tua, James membidik organisasi pemerintah. Ia meretas sistem Badan Penanggulangan Ancaman Pertahanan, dan membaca email-email yang sensitif.
Kemudian James meretas NASA dan mencuri software senilai lebih kurang $1,7 juta. Berdasarkan ITSecurity.com, "James menjelaskan bahwa ia mengunduh kodenya untuk melengkapi penelitiannya mengenai pemrograman C, namun ia berpendapat, ‘Kode itu sangat jelek…jelas tidak sampai senilai $1,7 juta seperti yang mereka klaim.'" Nah!



Saat Anda berfikir tentang hacker, Anda mungkin membayangkan seseorang yang berada dalam ruang bawah tanah dikelilingi oleh beberapa monitor yang menyala. Adrian Lamo justru sebaliknya. Lamo berada di kedai kopi, perpustakaan dan warnet saat meretas ke dalam database perusahaan. Dengan julukan “hacker tunawisma”, Lamo pernah meretas database milik The New York Times dan menambahkan namanya pada daftar pakar di Koran tersebut. Lamo kembali muncul dalam berita beberapa tahun yang lalu saat ia melaporkan pengungkap rahasia WikiLeaks, Bradley Manning, ke pihak yang berwenang.