Kamis, 29 November 2012

Produksi Smartphone Blackberry Terancam Berhenti?


“Sudah jatuh tertimpa tangga”. Mungkin pepatah tersebut cukup tepat ditujukan kepada RIM (Research in Motion). Selain mengalami penjualan produknya yang kian menurun, RIM harus menerima kenyataan pahit bahwa
gugatan yang dilayangkan oleh Nokia, telah disetujui oleh pihak pengadilan arbitrase Swedia.
Pada tanggal 6 November lalu, pengadilan arbitrase Swedia, telah memutuskan untuk memenangkan Nokia, atas kasus pelanggaran hak paten yang dilanggar oleh RIM.
Pengadilan memerintahkan kepada RIM, wajib membayar sejumlah royalti kepada Nokia atas pelanggaran paten berupa teknologi mobile WLAN milik Nokia, yang terdapat di sejumlah produk smartphone Blackberry. Jika tuntutan royalti atas penjualan produk Blackberry tidak segera dipenuhi, RIM terancam akan menghentikan produksi smartphone andalannya tersebut.
Menurut berita yang kami sadur dari Reuters, salah seorang analisis dari IDC, Francisco Jeronimo, turut memberi tanggapan kejadian kasus pelanggaran hak paten ini. “Hal ini secara signifikan dapat berakibat sangat buruk pada keuangan RIM, karena hampir semua produk smartphone Blackberry menggunakan teknologi mobile WLAN”. tutur Jeronimo.
Sebelumnya, RIM dan Nokia sudah sempat melakukan pembicaraan untuk mencapai kesepakatan bersama terkait penggunaan teknologi mobile WLAN tersebut. Namun sayangnya, kesepakatan tersebut berakhir buntu.
Hingga saat ini belum ada seorang pun juru bicara dari RIM untuk memberikan pernyataan atas kejadian ini. Dan RIM hanya memiliki satu pilihan jika smartphone Blackberry ingin tetap eksis dipasaran, maka tuntutan royalti Nokia harus segera dipenuhi.
Sumber: Reuters